Pemuda (pelajar dan mahasiswa)
merupakan pilar kebangkita suatu bangsa, jika pemudanya rusak maka rusak pulah
lah suatu bangsa, begitu pula baik pemudannya maka baik pula lah bangsa
tersebut. Dan jika kita melihat kondisi pemuda indonesia saat ini maka beta
banyaknya pergesaran yang ter jadi pada anak muda kita saat ini.
Di mulai dari pergeseran prilaku,
moral dan keintelektualan yang selalu melekat pada diri pemuda pada khususnya,
hal ini bisa kita lihat, banyaknya anak muda kita lebih suka nonton dari pada
membaca, lebih suka nongkrong di mall dari pada di perpus, lebih suka ngames
dari pada diskusi, dan lebih suka malas-malasan mengikuti gaya barat dan korea
dari pada praktek ke ilmuan dan sosial.
Feminis ala korea melululantakn mental
remaja putri indonesia sehingga yang terlihat oleh remaja putri indonesia hanya
popularitas, kekayaan dan gaya hidup poya-poya, sedangkan pada remaja putra
indonesia di bius dengan kesenangan seperti obat-obatan, perzinahan, hubungan
sesama jenis dan banyak lagi lainnya. Dua budaya ini menelan banyak korban yang
melanda pemuda dan pemudi indonesia saat ini.
Untuk menjadikan generasi muda bangsa
ini menjadi generasi gemilang dan menjadikan bangsa ini bangsa yang maju dan
disegani oleh bangsa lain, maka setidaknya ada 4 hal yang harus dilakukan para
pemuda:
1.
Membaca
Bagi para pemuda membaca merupakan kebutuhan
yang harus dipenuhi, sebab bagaimana mereka akan untuk mendapatkan informasi untuk
menunjang aktivitas kesehariannya, baik dalam memperdalam keilmuan yang sedang
dikeluti atau hanya untuk mendapat informasi untuk menambah khasana pengetahuan.
Di samping itu, membaca
merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Beribu judul buku
dan berjuta Koran diterbitkan setiap hari. Walaupun informasi bisa ditemukan
dari media lain seperti televise dan radio, namun peran membaca tak dapat
digantikan sepenuhnya. Membaca tetap memegang peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari karena tidak semua informasi bisa didapatkan dari media televisi
dan radio.
Ada beberapa manfaaat
membaca menurut Jordan E. Ayan, yang berdampak bagi perkembangan sebagian besar
jenis kecerdasaan, diantaranya adalah,
- Membaca menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis.
- Banyak buku dan artikel yang mengajak kita untuk berintropeksi dan melontarkan pertanyaan serius mengenai nilai, perasaan, dan hubungan kita dengan orang lain.
- Membaca memicu imajinasi. Buku yang baik mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi, dan karakternya.
- Membaca menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis.
- Banyak buku dan artikel yang mengajak kita untuk berintropeksi dan melontarkan pertanyaan serius mengenai nilai, perasaan, dan hubungan kita dengan orang lain.
- Membaca memicu imajinasi. Buku yang baik mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi, dan karakternya.
Masih gak mau baca! Klo
masih gak mau baca jangan jadi pemuda jadi mayat aj. Mayatkan gak butuh
informasi...hehe
2.
Menulis
adalah sebuah keteramendapatkanmpilan yang seharusnya dimiliki oleh setiap generasi
muda apalagi untuk pada akademisi yang jelas-jelas berkecimpung dalam dunia tulis-menulis.
Sayangnya, fakta yang terjadi hanya sedikit para anak muda akademisi yang memiliki
kemampuan menulis. Bukan hanya siswa/mahasiswa namun juga untuk dosen-dosen dan
tenaga pendidik yang seharusnya memiliki keterampilan menulis dan menghasilkan tulisan/karya
bermanfaat yang tidak hanya dibaca oleh peserta didiknya, namun juga bisa
dibaca oleh semua orang.
Kenyataanya, para pemuda saat ini hanya
sedikit yang memiliki keterampilan menulis atau hanya sedikit sekali yang mau
menulis dan mengabadikan ilmu yang ada di pikirannya dalam sebuah tulisan.
Kebanyakan dari mereka beralasan terlalu sibuk sehingga tidak sempat menulis,
namun kita juga dapat membandingkan bahwa ada beberapa akademisi yang bahkan
jauh lebih sibuk namun tetap menulis dan menghasilkan karya.
Jadi, permasalahan mendasarnya bukan
karena sibuk atau tidak, tetapi mau menulis atau tidak. Jika seorang pelajar/mahasiswa
sudah tidak memiliki semangat untuk menulis, bagaimana keilmuan pelajar/mahasiswanya?
Belum lagi, kurangnya wadah bagi siswa/mahasiswa dalam menyalurkan keterampilan
menulisnya, semakin memperparah persoalan ini.
Perpustakaan di sekolah/kampus yang
ada jarang dimanfaatkan secara optimal oleh siswa/mahasiswa. Tak heran,
Karenanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum
mempunyai budaya membaca, apalagi menulis.
Coba kita lihat hasil Survei UNDP 2013
yang menyatakan, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2012 menduduki
peringkat 121 dari 187 negara dengan skor 0,629. Sementara untuk ASEAN IPM
Indonesia masih di bawah Malaysia, yang menempati peringkat 64 dengan skor
0,769, Singapura 18 (0,895), Thailand 103 (0,690) dan Brunei Darussalam di
posisi 30 (0,855). (Sindonews.com,
18/9/2013)
Survei UNDP di atas diperkuat oleh
Data Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(PDII LIPI), di mana jumlah jurnal ilmiah (cetak) di Indonesia hanya sekitar
7.000 buah. Dari jumlah tersebut, hanya 4.000 jurnal yang masih terbit secara
rutin, dan sedikitnya hanya 300 jurnal ilmiah nasional yang telah mendapatkan
akreditasi LIPI. Sedangkan data dari Scimagojr, Journal and Country Rank tahun
2011 menunjukkan selama kurun 1996-2010 Indonesia telah memiliki 13.047 jurnal
ilmiah. Dari 236 negara yang diranking, Indonesia berada di posisi ke-64.
Sementara Malaysia telah memiliki 55.211 jurnal ilmiah dan Thailand 58.931
jurnal ilmiah. (Kompas.com, 7/2/2012).
Data dari UNDP dan LIPI tersebut sudah
menjadi bukti konkret rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Sementara
persoalan rendahnya menulis di kalangan pelajar/ mahasiswa berhubungan dengan
sistem pembelajaran menulis itu sendiri. Kebanyakan mahasiswa Indonesia tidak
pernah mendapatkan materi bagaimana cara menulis yang benar. Mahasiswa
Indonesia banyak yang “buta menulis”.
Pembelajaran menulis hanya diberikan
di jurusan-jurasan tertentu, seperti sastra dan komunikasi. Padahal semua
mahasiswa membutuhkan keterampilan ini. Di kedua jurusan ini pun pembelajaran
menulis belum dikatakan berhasil, karena masih jarang penulis yang bisa
dihasilkan dari jurusan tersebut. Sistem pembelajaran menulis masih sangat
teoretis dan tidak praktis. Masalahnya, dosen tak terbiasa menulis sehingga
terjadi pemandulan dan pemasungan kreativitas mahasiswa karena pendekatan
teoretis para dosennya. Seorang mahasiswa, dosen dan profesor sekalipun tidak
akan pernah bisa menyusun skripsi, tesis maupun disertasi tanpa melalui
pembacaan terhadap teks-teks terlebih dahulu.
Membaca dan menulis sudah menjadi ciri
khas negara maju di mana kebanyakan penduduknya menjadikan membaca sebagai
makanan sehari-hari. Salah satu negara yang menjadikan budaya membaca sebagai
kebutuhan sehari-hari adalah Jepang. Bahkan untuk Human Development Indeks
(HDI), Jepang menempati urutan tertinggi dengan persentase melek huruf
masyarakatnya mencapai 99%. Tinggi rendahnya HDI inilah yang menjadi indikator
kemajuan sebuah bangsa. Bangsa Jepang sangat senang sekali membaca. Mereka
tidak menganggap bahwa membaca itu adalah suatu kewajiban di sekolah, tapi
suatu kebutuhan.
Sementara pada umumnya masyarakat
Indonesia lebih suka belanja ketimbang membeli buku atau koran. Mereka lebih
suka menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah, seperti handphone,
gadget, dan pakaian terbaru. Kurangnya minat baca menjadi salah satu faktor
bangsa ini tertinggal dari negara-negara lain.
Khotijah Kamsul dalam artikelnya,
Strategi Pengembangan Minat dan Gemar Membaca menjelaskan, ada beberapa faktor
yang menghambat peningkatan minat baca dalam masyarakat dewasa ini.
a.
langkanya
keberadaan buku-buku anak yang menarik terbitan dalam negeri.
b.
semakin
jarangnya bimbingan orang tua yang suka mendongeng sebelum tidur bagi
anak-anak.
c.
pengaruh
televisi yang bukannya mendorong anak-anak untuk membaca, tetapi lebih betah
menonton acara-acara televisi.
d.
harga
buku yang semakin tidak terjangkau oleh kebanyakan anggota masyarakat.
e.
kurang
tersedianya taman-taman bacaan yang gratis dengan koleksi buku yang lengkap dan
menarik.
Akhirnya, sebagai kaum intelektual pelajar/ mahasiswa harus mulai sadar akan
pentingnya membaca dan menulis. Dengan menulis, mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya
atau mengkritisi berbagai permasalahan di negeri ini mulai dari masalah sosial,
ekonomi maupun politik.
3.
Diskusi
Diskusi adalah
pertemuan ilmiah untuk bertukar fikiran, baik dalam kelompok kecil maupun
besar, mengenai suatu masalah. Berdasarkan asal katanya, diskusi berasal bahasa
Latin, discutio atau discusium, yang artinya 'bertukar pikiran'.
Bagi para pemuda
diskusi merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan pola pikir, dan
menemukan ide-ide untuk kemudian dijadikan rumusan perbaikan-perbaikan. Diskusi
harus dijadikan budaya bagi para pemuda.. asalkan jangan diskusi kusir aja,
diskusi yang gk bermanfaat..hehe
Diskusi yang baik akan membawa manfaat yang baik pula,
diantaranya:
1. Membiasakan sikap saling
menghargai
2. Menanamkan sikap demokrasi
3. Mengembangkan daya berfikir
4. Mengembangkan pengetahuan dan
pengalaman
5. Mewujudkan proses kreatif dan
analitis
6. Mengembangkan kebebasan pribadi
7. Melatih kemampuan berbicara
Hayooo.. kita budayakan untuk berdiskusi dalam segala
hal!
Mungkin kita sering melakukan diskusi disekolah atau
pun dikampus namun, kadang kebanyakan diantara kita tidak memahami eksistensi
dari diskusi yang kita lakukan, bahkan tak jarang diskusi yang kita lakukan
keluar dari tema yang didiskusikan.
Bahkan sebagian teman kita beranggapan dari pada
diskusi mendingan ngerumpi. Diskusi bikin pusing kepala.. ayooo kamu kah itu?
Mari jadikan diskusi sebagi sebuah kebutuhan...
4. Berorganisasi
Organisasi
adalah sebuah wadah untuk para pelajar/mahasiswa mengelspresikan aspirasi
mereka. Organisasi sangat penting dan ada disetiap sekolah/pergirian tinggi
karena dengan adanya oraganisasi disetiap sekolah/perguruan tinggi akan banyak
menampung kreatifitas pelajar/mahasiswanya, sehingga setiap aspirasi atau
kreatifitas pelajar/mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia.
Dari
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa setiap orgnisasi harus mempunyai tiga
unsur dasar yaitu sekelompok orang, kerjasama, dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama sekelompok orang
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa
organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjaama, dimana kerjasama tersebut
dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang
hubungan kerja, dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Dengan
bergabung aktif dalam organisasi pelajar /kemahasiswaan yang bersifat intra
ataupun ekstra sekolah atau kampus berefek kepada perubahan yang signifikan
terhadap wawasan, cara berfikir, pengetahuan, ilmu-ilmu sosial, kepemimpinan
serta manajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan didalam kurikulum
normatif sekolah maupun perguruan tinggi.
Namun,
didalm berorganisasilah dapat diraih dengan memanfatkan statusnya sebagai
mahasiswa. Pemahaman arti enting sebuah organsisasi dan aktivitas organsasi
pelajar/mahasiswa adalah salah satu persoalan pertam-tama harus diluruskan. Ada
anggapan berorganisasi berarti berdemontrasi, atau berorganisasi khususnya
dikampus tidak lebih dari sekedar membuang waktu, energi, ajang mencari kawan
ata mencari jodohmerupakan bukti adanya kesalahpahanaman tentang persepsi
sebagian mahasiswa tentang organisasinya snediri.
Berdasarkan
hal tersebut maka organsiasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatkan kualitas
dirinya. Dan peningkatan pelayanan terahadap masyarakat mahasiswa sebagai
miniatur pemerintahan negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya
dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi mahasiswa harus mengadopsi
prinsip-prinsippememrintah layaknya dalam sebuah negara dan dikolaburasikan
sebagai organisasi gerakan dan perjuangan mahasiswa.
Ada beberapa manfaat berorganisasi bagi
mahasiswa, yaitu:
1. Memperluas pergaulan
1. Memperluas pergaulan
2. Meningkatkan wawasan/pengetahuan
3. Membentuk pola pikir yang lebih baik
4. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6. Melatih leadership (kepemimpinan)
7. Belajar mengatur waktu
8. Memperluas jaringan (networking)
9. Mengasah kemampuan social
10 Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya
Ada beberapa tips bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih organisasi, agar organisasi itu sesuai dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:
1. Lihat visi dan misi organisasi itu
2. Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan waktu luang Anda?
3. Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi itu.
4. Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
5. Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.
3. Membentuk pola pikir yang lebih baik
4. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6. Melatih leadership (kepemimpinan)
7. Belajar mengatur waktu
8. Memperluas jaringan (networking)
9. Mengasah kemampuan social
10 Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya
Ada beberapa tips bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih organisasi, agar organisasi itu sesuai dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:
1. Lihat visi dan misi organisasi itu
2. Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan waktu luang Anda?
3. Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi itu.
4. Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
5. Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.
Jika para pemuda saat ini sudah menjalankan
empat hal ini maka ideal lah dia sebagai pemuda sebagai generasi penerus bangsa
yang akan menjadikan bangsa ini maju dan berkembang.
Selamat mencoba...