“jangan kuliah kalau tidak
sukses”. Tagline ini adalah bentuk sindiran kepada para mahasiswa yang kuliah
hanya untuk mengejar status (mendapatkan ijazah) dan kehidupan mapan setelah
lulus nanti.
Apakah tagline seperti ini berlaku
juga di kampus – kampus yang notabane mahasiswanya banyakan yang bekerja.
Kampus seperti ini berbeda dengan kampus – kampus pada umumnya yang kebanyakan
mahasiswanya adalah mahasiswa murni (hanya focus kuliah aja..).
Dikampus pekerja tidak banyak mahasiswa
yang mau memainkan persannya sebagai mahasiswa yang seharusnya seorang
mahasiswa itu harus Visioneer, konsep kehidupan yang jelas, berimajinasi
(berkreativitas), memiliki target yang jelas, sang pembelajar, dan terakhir
adalah aktivis.
Tak terasa sebentar lagi kita
akan memperingati hari pendidikan nasional. Moment seperti ini seharusnya
menjadi ajang refleksi bagi kita para mahasiswa untuk memahami kembali tujuan,
visi dan misi untuk mencari ilmu bukan mencari nilai, Sehingga kita tidak
terkatagori mahasiswa yang ngampus tak sekedar status dan mahasiswa harus terus
mengasah life skill mereka agar bisa berkontribusi sebaik-baiknya untuk
masyarakat.
Menjadi mahasiswa sejatinya
adalah pilihan. Meskipun menjadi mahasiswa dikampus pekerja sangatlah melelahkan
karen mahasiswa di kampus pekerja pada umumnya pagi bekerja , malam kulia dan
diantara kedua waktu itu mereka mengurusi organisasi dikampus akan tetapi itu
lah pilihan yang harus dipilih sebagai mahasiswa.
Kehidupan kampus sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kita. Kita bebas menentukan yang ingin kita lakukan.
Namun, meski demikian kehidupan kampus tidaklah semudah itu. Setidanya ada
beberapa point karakter yang melekat di yang namanya mahasiswa. Diantaranya
sebabagi berikut :
Mahasiswa Harus Visioneer
bahwa visi adalah tujuan akhir. Visi membuat hidup
semakin bergairah, sebab kita mempunyai target yang jelas untuk kita capai.
Mahasiswa yang tak mempunyai visi akan membuat hidupnya berjalan bagaikan air.
Hanya mengalir tanpa tujuan dan ambisi yang ingin dicapai. “Let it flow” adalah
jurus ampuh ketika mahasiswa tak ingin dibebankan oleh sederet kerja keras
dalam meningkatkan kualitas akademik dan segudang amanah dalam berorganisasi.
Tidak ingin merasakan sedikit pun ada beban di punggung yang harus di bawa
sepanjang perjalanan menuju kesuksesan.
Meskipun sukses, namun sukses yang disebabkan oleh
kemujuran atau keberuntungan yang bersifat sementara bukanlah petikan buah
manis yang dipetik dari pohon perjuangan. Maka dari itu, sebagai seorang
mahasiswa yang sesungguhnya, mulailah memiliki visi yang jelas. Buatlah
perencanaan hidup agar hidup semakin terarah.
Mahasiswa
Harus Memiliki Konsep Hidup yang Jelas
Maksudnya disini adalah kemapuan
mahasiswa dalam mengenali dirinya sendiri. Terkadang kesalahan terbesar dari
kita adalah kita tidak mengetahui kekuarangan dan kelebihan yang kita miliki.
Sehingga seringkali kita merasa lemah dan merasa rendah diri. Bagaimana mungkin
kita mau meng-upgreat kemampuan kita hingga berbuah prestasi-prestasi kalaulah
kita tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan kita.
Pada hal sesunggunya setiap diri
manusia banyak memiliki potensi – potensi yang mampu untuk menghasilkan karya –
karya yang bisa dicetak dalam sejarah kehidupan. Dengan mengenali kelebihan dan
kekurangan diri maka kita akan mampu meng-upgeat untuk menghasilkan karya
sehingga tidak ada waktu yang sia-sia yang kita lewati dalam kehidupan ini.
Mahasiwa Harus Berimajinasi (Berkreativitas)
Berimajinasi sangat dibutuhkan
oleh mahasiswa. Sehingga dengan berimajinasi akan lahir kerativitas –
kreativitas yang kemudian menjadi karya. Berimajinasi akan membuat kita
memiliki gambaran tetang masa depan kita. Berimajinasi tidak dilarang asalkan
imajinasi yang productif. Imajinasi yang menghasilkan karya, namun imajinasi
juga harus didukung oleh kerja keras juga agar apa yang imajinasikan bisa
terwujud.
Mahasiwa Harus Memiliki Target yang jelas
Banyak diantara mahasiswa ketika
ditanya apa target mu semester ini? Atau apa target mu selama satu tahun
kuliah? Banyak diantara para mahasiswa tidak mampu menjawabnya. Entah mengapa
penyebabnya para mahasiswa ini tidak mampu menjawabnya. Mungkin karena mereka
memang tidak memiliki target yang jelas saat menjalani kuliah atau mereka
kuliah hanya sekedar mengikuti trend. Tapi seharusnya mahasiswa memiliki target
yang jelas dalam menjalani kehidupan ini sehingga ia akan lebih semangat
menapaki hari-hari berikutnya dan hidup pun menjadi lebih berarti.
Mahasiswa Sang Pembelajar
Mahasiswa yang sesungguhnya
adalah mahasiswa yang terus menerus belajar unruk mengasah life skill untuk
benar – benar mempersiapkan diri memberikan manfaat kepada masyarakat.
Mahasiswa sesunggunya bukan lah mahasiswa yang hanya mencari nilai sehingga
terkadang mereka menghalakan segala cara untuk mendapatkan nilai terbaik.
Jika mahasiswa menyadari bahwa
sesunggunya yang dibutuhkan masyarakat setelah mereka lulus nanti bukan lah
nilai yang bagus tapi kemampuan nol tapi yang mereka butuhkan adalah mereka
yang memiliki kemampuan dan terus mau belajar untuk meningkatkan kemampuannya.
Ayo yang suka nyontek ,, (ketauan).
Mahasiswa adalah Aktivis
Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu
(kuliah-pulang-kuliah-pulang). Waktu kuliah selama 4-5 tahun adalah waktu yang
berharga jika dilewatkan begitu saja. Jika kita hanya disibukkan dengan tugas kuliah,
hadir kuliah setiap hari rasanya begitu hambar. Banyak keuntungan yang akan
kita dapati sebagai seorang aktivis. Mulai dari banyak teman, kenal dengan
beberapa jaringan media, mengasah kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan
memiliki sejuta pengalaman berharga lainnya yang tak dapat dibeli dengan
apapun. Pengalaman terlibat di berbagai macam kegiatan kampus akan mengasah
ideologi kita, meningkatkan kematangan berfikir, lebih tanggap untuk menangani
persoalan. Karena kita tidak disibukkan dengan permasalahan pribadi namun
permasalahan organisasi. Akan tampak jelas perbedaan aktivis kampus dan non
aktivis ketika terjun langsung ke masyarakat.
Maka jadilah aktivis dan berkaryalah dan up great lah
kemampuanmu dengan berorganisasi.